Kamis, 12 April 2018

Pengendara Pasti Pernah Kepoin Muka Orang Lewat Spion, Ya Kan...?

Hai hai hai masbro dan mbaksis.. pernah gak ngerasa kepo alias penasaran sama muka cowok atau cewek yang lagi jalan di trotoar kiri kita? Biasanya kita ngelihat wih..! itu pejalan kaki cowok/cewek di trotoar kalau dari belakang kelihatan macho atau semok banget. Mukanya kayak apa sih? terus penasaran dan ngintip di spion deh.. lalu setelah melihat wajah target di spion, ternyata hasilnya ada yang maknyus dan ada yang mengecewakan. Biasanya akan muncul peribahasa sadis kayak gini: Dari Belakang Malam Minggu, Dari Depan Malam Jumat Kliwon. Atau ada lagi ungkapan gini nih: Bodi Merayu, Muka Menipu. Sadis tapi kocak, tinggal tempelin aja jadi stiker di angkot atau truk.

Pasti masbro mbaksis pernah kaaan? Hehehe... sebenarnya spion itu dipakai melirik kendaraan di sisi belakang sebelah kanan atau kiri kita. Jadi kalau kita hendak berpindah lajur lebih aman dan waspada. Ya meskipun untuk melihat muka orang juga engga dilarang sih. Apalagi kalau kita sampai menaikkan motor ke trotoar demi melihat wajah si embak-embak atau mas-mas inceran tadi ya? itu sih lebay dan melanggar peraturan lalu lintas namanya.

pemotor bapak-bapak naik trotoar untuk kepoin muka embak-embak pejalan kaki (pic inspirasi.co)

Oleh karena itu, berterima kasihlah pada produsen kendaraan kita yang menyediakan spion. Kurang baik apa coba si produsen ngasih kita spion secara cuma-cuma demi menunjang kebutuhan kepo. Bayangin, beli motor gratis spion, beli mobil juga gratis spion. Terima kasih produsen. Lho?! Heheh ya itu salah satu fungsi spion yang dipergunakan secara kreatif.

Bicara kreatif, ada lagi nih fungsi spion yang lebih keren dari melirik muka cewek atau cowok di belakang kita, yaitu sebagai tatakan kopi! Wow.. ide brilian bingits ya? Jadi, kopi di gelas plastik yang masih panas, bisa ditaruh di bagiian kaca spion yang diputar seperti sendi peluru, hingga menyerupai meja datar. Tapi setelah diputar begitu, jangan lupa dikembalikan lagi ya agar sesuai fungsinya

spion jadi tatakan kopi

  
Saking multifungsinya si spion, ada pula yang menjadikan spion sebagai kaca make up atau untuk berdandan. Biasanya sih kebanyakan cewek yang melakukan ini. Untuk menebalkan bibir dengan gincu, menebalkan alis, memencet komedo, jerawat, dan lain sebagainya. Nah Kalau cowok biasanya untuk melihat apakah ada belek di mata, atau upil yang menggelantung, atau bulu hidung yang offside. Bener kan?

dandan pake spion (pic merdeka)
Yah terlepas dari kreatifnya memfungsikan spion baik mobil maupun motor, kegunaan sesungguhnya itu tadi sangatlah vital yakni memantau kendaraan di belakang kanan kiri kita sebelum mengambil jalur lain. Jadi mengurangi efek tersambar kendaraan melaju kencang dari belakang, atau menutupi racing line (ciyeh) alias jalur pengendara lain yang speed-nya lebih cepat dari kita. Soalnya suka ada tuh, kendaraan di depan hendak kita lewati, tapi dia engga lihat spion jadi ikut masuk ke jalur kita, kalau yang beruntung dengan rem pakem sih aman, kalau yang remnya lemah pasti terjadi sundul bokong. Tentunya semua engga mau sampai terjadi hal yang buruk kan?

cek spion cukup dilirik sebelum berpindah jalur atau manuver (pic google)
Nah gimana masbro mbaksis? fungsi spion sangat mutlak penting. Di malam hari, bisa memantau pengendara di belakang dari sorotan lampu depannya. Atau kalau ada pengendara di belakang kita yang lampunya mati, bisa terlihat sedikit bayangannya, asal jangan bayang-bayang masa lalu. ehehehehehe.. Sebab selain lebih aman dan waspada di jalan raya, kita juga terhindar dari razia. Tentunya bukan spion aksesoris abal-abal yang asal nempel aja ya? karena itu biasanya berukuran kecil dan yang dipantulkan di cermin spionnya hanya lengan atau cuma badan kita. Ngapain ngacain tangan sama badan? mending kepoin pejalan kaki kayak tadi saya tulis di atas. Hehehehe...

Kira-kira begitulah masbro dan mbaksis mengenai fungsi vital spion di kendaraan kita baik itu motor maupun mobil. Ohya, spion dipasang di kedua sisi kanan dan kiri ya masbro mbaksis. Soalnya kita saat berkendara di jalan raya kan engga stagnan atau menetap di satu jalur terus. Ya kan? pasti bakal ke kanan, ke kiri, berputar balik, mengepot, meloncati rintangan, dan sebagainya. Semoga terhibur dan bermanfaat. Terima kasih (BoniJaka).


Kulit Putihmu Tak Seputih Lampu Remku.. SILAU

Hola masbro dan mbaksis, apa kabar? Lama engga curhat di blog ini dan kebetulan baru bisa sekarang. Maklum sibuk bergaul dengan tetangga dan ibu-ibu serta tukang sayur mayur hehe.. skip

Belum lama ini saya dibuat kesal dengan sepeda motor yang lampu belakangnya putih. Eh engga belum lama ini deh, melainkan sering. Kebetulan saya pulang kerja saat langit selalu sudah gelap. Alhasil lampu kendaraan jadi patokan kita dalam berkendara dong pastinya. Nah, saat berkendara di jalan raya, saya dikagetkan dengan keberadaan pemotor "jenius" yang lampu belakangnya putus alias mati. Motor itu berjenis matic. Si matic mengovertake saya, lalu dia mengerem dan lampunya praat! warna putih kayak blitz kamera. Padahal aslinya tail light alias lampu belakangnya itu putus, pas ngerem nyala putih sodara-sodara.

lampu rem putih (pic Google)

Langsung saya tarik tuas rem dan menghindarinya yang mengambil racing line (ciyeh) alias jalur saya di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Mata langsung kunang kunang kalau berkedip atau memejamkan mata seperti ada bayangan putih bekas cahaya silau dari lampu belakang si matic jenius itu. Setelah menghindar, saya melambatkan laju sepeda motor saya agar dia kembali di depan saya. Saya lihat di spion, dia menyalip lewat kiri pemirsah! sungguh sangat "cerdas". Padahal saya berjalan pelan sudah di kiri dekat trotoar dengan maksud "si matic jenius"--seterusnya saya singkat SMJ mendahului saya dari sebelah kanan.

Sabar..sabar... dalam hati saya. Kemudian saya dekati ternyata memang sengaja mika lampunya dibuat putih atau dilepas bagian mika lensa merah di dalamnya. Padahal saya tau benar matic itu dilengkapi lensa merah di dalamnya, kemudian barulah ada mika bening. Bukan salah si bohlam, bohlam standar memang putih kekuningan, namun pabrikan motor pasti memberikan mika merah di rem belakang. Jadi ini salah si pengguna, entah sengaja dengan maksud gaya-gayaan atau emang engga ngerti kalau modifikasinya membahayakan pengguna jalan lain.

Ohya lucunya nih, saat saya tegur pengendara SMJ, eh malah dia seperti engga terima dan marah. Saya cuma bilang dengan nada selow," mas, lampu belakangnya silau, bukannya lampu rem itu merah ya mas?" eh dia malah menjawab bernada ketus, "motor motor gue, dari sananya juga gitu!" langsung ngegas lagi dengan knalpot racing bobokan berbunyi empreeeeeetpreeeetttt... Saya ketawa saja, unik emang, mau dikasih tahu yang benar malah marah. Mungkin memang dia beneran "jenius". atau buta warna whatever.. hehe

Dari tulisan pengalaman saya ini sih, saya berharap pak Polisi menindak pengendara macam SMJ ini. Karena membahayakan pengendara di belakangnya. Engga cuma matic, bebek, sport, skuter, dan sebagainya juga sering saya jumpai lampu rem belakangnya bercahaya putih terang. Ya pokoknya setau saya, dari dulu saya lahir sampe sekarang sih lampu rem itu warnanya merah dan lampu sign atau sein atau ritting itu kuning atau oranye meski mika atau kacanya putih, pasti bohlamnya yang kuning. Tolong koreksi saya kalau saya salah.. Gimana masbro dan mbaksis? pernah mengalami kejadian serupa?

sign kuning benar
sign warna putih/biru/selain kuning itu salah

"Lebih enak memandang embak-embak yang kulitnya putih mulus daripada melihat lampu rem putih dengan pengendara yang sok jenius" seperti saya alami. BTW embak-embak yang kulit cokelat dan sawo matang juga manis dan sedap dipandang dong tentunya hehehe.. peace (BoniJaka)

Kamis, 22 Maret 2018

Warna Rambu dan Artinya

Selamat sore masbro dan mbaksis. Tulisan saya kali ini membahas arti warna rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Ini sesuai sesuai janji sebelumnya yakni menjelaskan arti warna rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Sebelum kita mulai, rambu-rambu lalu lintas memiliki beragam warna, mulai dari hijau, biru, kuning, merah, cokelat, dan putih.

Hijau
Kita mulai warna latar rambu lalu lintas yang pertama yakni hijau. Rambu hijau artinya petunjuk arah jalan. Rambu ini paling sering kita temui di jalan raya. Misalnya lurus ke Kota, kanan ke Gajah Mada, kiri ke Kalijodo, putar balik ke hatiku.. eeh..


Meski memuat informasi, rambu petunjuk arah ini engga cuma berisi satu arah saja. Bisa lebih dari satu arah atau dua hingga empat arah. Dan biasanya, urutan arah disusun berdasarkan daerah yang dilewati lebih dulu. Misalnya yang paling atas Univ Indonesia, Lenteng Agung, Pasar Minggu, nah jika kita mengikuti plang tersebut arah lurus, berarti kita akan melewati UI dulu sebelum sampai daerah Pasar Minggu. Begitu kira-kira.. ya gak sih? ehehehe...


Biru
warna rambu berikutnya yang kita bahas adalah biru. Rambu lalu lintas yang berlatar biru artinya perintah atau keharusan atau wajib. Ga cuma bayar pajak yang wajib, sama rambu warna biru juga wajib. Misalnya rambu wajib berputar di bundaran untuk berbelok ke kanan, dan sebagainya seperti contoh di bawah ini.
wajib memutari bundaran

Jadi pas lampu merah atau di persimpangan jalan ada rambu ini, jangan dianggap cuma hiasan. Tapi pengendara wajib muterin dulu rambu itu di bundaran untuk sebelum menuju arah yang diinginkan. Biasanya rambu ini ada tepat di tengah-tengah bundaran sehingga bisa terlihat pengendara. Mungkin yang belum mengerti bakal mengira rambu di atas berarti cinta segitiga. Si A suka si B, si B suka si C, tapi si C suka si A.. bukan begitu yah masbro dan mbaksis

Kuning
Nah rambu berlatar warna kuning ini juga sering kita temui di jalan raya. Rambu kuning berarti memberi tahu mengenai peringatan atau waspada bagi para pengendara. Misalnya jalanan licin, atau banyak tikungan, atau daerah rawan longsor.
rambu peringatan daerah rawan longsor
rambu peringatan jalanan licin


warna kuning ini juga sama seperti salah satu warna lampu lalu lintas kuning yang artinya hati-hati, atau waspada. Tujuannya mengingatkan pengendara untuk waspada. Itu dia kenapa dikasih warna kuning. Lanjuut..

Merah
rambu lalu lintas berlatar belakang warna merah berarti larangan. Persis di pertandingan sepak bola kalau pemainnya diberi kartu merah oleh wasit, artinya pemain itu dilarang main lagi dan diusir dari lapangan. Emang enak? malu deh tuuh hihihihi... SKIP

Rambu larangan juga sering kita jumpai di jalanan. Tapi sayangnya, masih ada pengendara yang menganggap rambu berwarna merah itu berarti berani menantang atau melanggarnya. Biar kelihatan macoh gitu, padahal mah ga ada keren-kerennya melanggar. Justru pelanggar malah lebih galak dari yang patuh. Aneh ya? mending main catur sama pak RT. Hehehe, contoh rambu larangan seperti di bawah ini.

namanya udah dilarang yaudah sih patuhin aja. Daripada celaka, lah kalau situ yang melanggar yang celaka sendiri sih yaudah terima aja, nah kalau malah nyelakain orang laen? kan menyebalkan dan gemesin deh ih...! contohnya udah dilarang belok kanan ke jalan satu arah tapi masih aja dilanggar, akhirnya ketemu kendaraan dari arah yang benar menghantam si pelanggar. Nah yang marah malah yang melanggar. Kan gila namanya. Aneh kan?

Cokelat
Rambu cokelat ini mungkin engga terlalu sering ditemui di jalan raya. Rambu lalu lintas berlatar warna cokelat artinya memberi informasi mengenai suatu tempat wisata semisal kebun binatang Ragunan, atau taman kota, tempat kemah tempat berpacaran  dan sebagainya. Contohnya ada di bawah ini
rambu informasi tempat wisata

rambu informasi tempat wisata
Nah khusus rambu yang bawah mungkin belum dikoreksi oleh pihak berwenang. Tadinya mau ijo aja yang berisi petunjuk arah jalan, tapi ternyata menginformasikan lokasi wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) jadilah diganti latar coklat. Warna cokelat warna yang paling bersahabat, jadi inget makanan yah.

Putih
rambu lalu lintas berlatar putih ini lebih jarang lagi kita jumpai. Tapi pasti ada kok di jalanan. Rambu ini berarti isyarat akhir larangan, baik itu larangan kecepatan maksimum/minimum,  dan batas akhir seluruh larangan dari larangan sebelumnya. Nah loh bingung. Jadi seperti pembatalan larangan sebelumnya. Semisal gini, ada rambu larangan (berlatar merah) tertera 100 artinya dilarang melebihi kecepatan 100 kilometer per jam, lalu ada rambu berlatar putih (pembatalan) berisi tulisan 100 dicoret, artinya kecepatan kendaraan boleh lebih dari 100 kilometer per jam. Cuma pertanyaannya, siapa yang berani? serem banget speeding di jalan raya. Iiihhh... ngilu. Jadi rambu warna putih bukan berarti tintanya abis ya masbro mbaksis... Ohya contohnya kayak begini nih
rambu akhir larangan batas kecepatan 50 kilometer per jam

Iya juga sih, rambu warna putih ini jarang banget ditemui. Tapi embak-embak berkulit putih, menghampar brooh.. ehehehe.. dengan rambu berlatar warna putih ini menandakan akhir tulisan saya kali ini. haha Kira-kira begitu ya masbro dan mbaksis.. kalau ada yang salah mohon koreksi dan dilengkapi kalau masih kurang. Diharapkan seluruh pengendara di jalanan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Kalau tertib, paling tidak mereduksi macet dan kecelakaan di jalan raya apalagi kalau sampai disemprit pak Polisi, dimarahi dan ditilang. Ngeri kaan? eh tapi lebih ngeri kalau emak kita nyariin tupperware atau panci kesayangannya sih..! hehehe peace (BoniJaka)

Selasa, 20 Maret 2018

Google Maps Kini Mengakomodir Pengendara Motor

eh eh masbro, mbaksis, lihat deh screenshot di bawah ini dari hape tercanggih saya di masanya.

Google Maps di Aplikasi Android untuk pengguna motor
Gimana keren kan? atau biasa aja? Pasti engga pada nyadar deh ada sesuatu yang beda di aplikasi Google Maps sistem operasi Android di atas. Ya betul, bagi yang teliti pasti kelihatan bedanya dengan Google Maps versi lama. Apa yang beda? aplikasi Google Maps update terbarunya menyediakan peta jalan dengan GPS menggunakan pilihan moda transportasi sepeda motor. Ya! lihat deh.

Kalau yang sering pake Google Maps pasti sadar akan hal ini. Biasanya cuma ada pilihan naik mobil, kereta, transportasi umum, sepeda, dan jalan kaki. Kali ini ada motor. Keren! Kemungkinan hal ini terjadi karena aplikasi Google Maps sering dipakai oleh ojek online. Tentu saja ini memudahkan kita mencari jalan dengan sepeda motor termasuk jalan kecil. Dan asyiknya lagi, kita tidak perlu setting abaikan tol atau avoid tolls untuk menggunakan GPS dengan mengendarai sepeda motor. Tul gak?

Eh tunggu, jangan-jangan ada yang engga ngerti abaikan tol atau avoid tolls. Settingan ini adalah perintah ke Google Maps untuk mencari jalan ke loksi tujuan tanpa melewati jalan bebas hambatan atau jalan tol. Jadi kita bakal diarahkan oleh GPS Google Maps di jalan biasa aja yang ada lampu merahnya dan barengan sama kendaraan umum dan motor. Kebayang dong kalau motor masuk tol. bisa-bisa disemprit pak Polisi nanti. Kan ada tulisan di plang kalau tol hanya boleh dilintasi kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Kecuali di Bali dan Jembatan Suramadu yang menyediakan jalan tol khusus motor.

Jalan tol hanya untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih

Meski sudah terpampang jelas rambu perintah wajib karena berlatar biru, tapi masih ada saja motor yang masuk tol. Ya tau lah siapa.. hehe termasuk mas mas yang satu ini. Terserah elu deh mas. hehehehe. Ohya soal warna latar rambu lalu lintas yang macem-macem ada biru, kuning, cokelat, hijau, merah, bakal dibahas di artikel terpisah kalau saya inget. Hehehe SKIP



Oke lanjut, di aplikasi Google Maps di atas, itu saya coba mengarahkan dari lokasi saya berada di daerah Tangerang menuju ke Obyek Wisata Guci di Tegal, Jawa Tengah. Dengan opsi kendaraan sepeda motor menempuh jarak 374 kilometer dan waktu riding 8 jam 2 menit. Tapi jangan langsung percaya begitu aja dengan waktu tempuh 8 jam 2 menit. Kita bisa tiba di lokasi persis 8 jam 2 menit dengan catatan tanpa rehat, tanpa makan, tanpa ke kamar mandi, pokoknya semua ditahan sampai kantung kemih penuh dan rawan kencing batu serta perut kena maag. Dan, isi bensin motornya tanpa berhenti di SPBU. ehehehe... Jadi ya bisa lebih atau bisa aja kurang. Ohya belum lagi kalau ada insiden di jalan lainnya semisal macet, atau ada pasar tumpah dadakan ke tengah jalan. Enakan tahu bulat digoreng dadakan daripada pasar dadakan. Bikin kaget! hehe..

Makin canggih ya perangkat elektronik sekarang. Ya tapi... ada tapinya nih. Meski canggih dan mempermudah aktivitas kita, baiknya bijak dalam menggunakan aplikasi Google Maps ini terutama saat mengendarai sepeda motor. Jangan sampai fokus ke jalan terpecah untuk terus mantengin peta Google Maps. Bahaya itu. Apalagi bawa motor pake satu tangan kayak sirkus. Tangan kanan ke setang, tangan kiri ke hape lihat Google Maps, lalu kepalanya nunduk-nunduk kayak denger lagu rock. Jangan begitulah.. bahayain diri sendiri dan orang laen kan.

gambar ilustrasi dari google

Terus bagaimana? kalau saya pribadi. Saya memiliki banyak cara yang saya nilai sendiri lebih aman daripada main sirkus tadi. Pertama menggunakan 1 earpiece dan mendengarkan suara arahan dari mbak-mbak Google Maps dengan baik sambil fokus ke jalanan. Earpice kanan atau kiri bebas. asal jangan colokin earpiece di kuping orang lain apalagi ke hidungnya! Satu earpiece karena satunya lagi mendengarkan suara sekitar semisal klakson, deru kendaraan di dekat kita, suara kentut sendiri dan suara musik tahu bulat dadakan. Soal mendengarkan peta menggunakan satu earpiece mungkin juga salah, saya siap dikoreksi dan diberi tahu bulat. Hehehe

gambar ilustrasi dari google
Kedua, kalau pas boncengan ya mending minta tolong boncenger kita yang menjadi navigator kita selama berkendara di sepeda motor. Ketiga, sistem stop sejenak untuk intip peta di tempat aman. Kenapa engga merekomendasikan dengan merekatkan hape di speedometer atau spion?
Biar kita juga engga was-was hape tercanggih yang kita miliki raib disabet orang. Lumayan kan hape batangan mah 300ribu cepet masbro mbaksis. Apalagi kalo hapenya canggih bisa video call, televisi, masak, kulkas, dan menemani para jomblo...

gambar ilustrasi dari google

Maka dari itu, biar aman dan kita tetap fokus ke jalanan, ya saya terapkan salah satu dari ketiga cara di atas di saat yang tepat. Sekali lagi di saat yang tepat. Jangan pas lagi hujan juga. Terus kalau pehobi turing gimana? ya pasti ada caranya semisal pengguna motor sport bisa dengan tas tangki dengan kantung khusus smart phone untuk peta. Itu lebih aman dari tangan jahil. Cuma apakah safety atau tidak karena nunduk-nunduk terus sebenarnya tidak. Karena butuh waktu sepersekian detik untuk nunduk atau melirik dengan mata dari jalanan ke peta.

Memang lebih enak minta tolong dibacakan boncenger sih. Cuma kalau sendiri ya, pakai jurus lain lagi yakni bertanya kepada sekitar. Biasanya bisa bertanya ke embak-embak imut di pinggir jalan, atau pengendara lainnya. Kalau embak-embak itu juga engga tahu arahnya, cukup calm alias tenang dan bilang lets get lost together.. yuk mari kita tersesat bersama... beeuuuh heheheh

Gimana menurut masbro dan mbaksis. Boleh kalau ada ide dan saran lainnya. Terima kasih. Peace (BoniJaka)




Kamis, 08 Maret 2018

Selamat Hari Perempuan Internasional Yah Mbak..

Mbaksis.. pertama-tama saya mau ngucapin selamat Hari Perempuan Internasional 2018. Peringatan ini kalau saya cari di Google dirayakan setiap tahun di tanggal 8 Maret. Masbro dan Mbaksis baru tahu ada peringatan ini? sama! Maklum nilai sejarah dulu pas masih sekolah saya selalu maksimal di angka 7. Itu pun sudah menghafal pelajaran sejarah semalaman sampai kepala panas, mata berair, hidung kembang kempis, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sakit perut. Minum Adem Sari! Lho? hehehe SKIP

Hari Perempuan Internasional ini memiliki sejarah panjang. Bisa dicari di Wikipedia. Hehe dasar saya pemalas! Perempuan adalah ciptaan Tuhan yang indah. Pantas saja Laki-Laki engga ada yang bernama Indah. Kecuali ditambahin akhiran -wan atau awalan Mas. Jadi Indahwan atau Mas Indah. (sok tahu mode: on).

Kalau engga ada perempuan, engga ada kelembutan dan kesejukan di dunia. Sebab perempuan diciptakan untuk menjadi pendamping laki-laki yang sepadan dalam hal pekerjaan dan di jalan raya. Naah..

gambar dari google

Saya sangat mengapresiasi kaum perempuan yang berkendara motor dengan tertib lalu lintas dan lengkap. Lengkap maksudnya dalam hal safety helm, sarung tangan, masker, sepatu, dan surat-surat diri serta kendaraannya. Jadi terlihat mandiri, kuat, dan tangguh. Mungkin kaum cewek suka engga sadar kalau riding gear atau perlengkapan berkendara seperti helm, jaket, sarung tangan, masker, sepatu tertutup, dan celana panjang itu adalah paling bikin aman dan nyaman saat menunggang maupun jadi boncenger.

Kenapa? Mari kita bahas satu-satu. Mulai dari helm yang bervisor atau kaca. Fungsinya banyak banget lho mbaksis.. melindungi kepala dari benturan, dari panas matahari kalau riding siang, melindungi kepala dari dinginnya angin malam, dan menjaga rambut mbaksis tetap bersih dari debu, dan kaca menghindari mata kelilipan. Pilihan helm bisa full face atau half face.




Kedua adalah jaket dan sarung tangan. Jaket bisa melindungi badan mbaksis dari terpaan angin, asap solar, dan melindungi kulit dari sengatan matahari. Jadi itu kulit lengan terutama, engga sampai belang kayak tapir. Mau wajah manis putih berseri tapi tangannya belang menghitam doff kayak warna mobil Robocop? iih eike sih engga mau cyiiin.. Eh..! Sarung tangan pun juga sama, melindungi punggung tangan dari sengatan matahari sehingga engga belang hitam putih seperti pantat nyamuk. Dan sarung tangan juga berfungsi melindungi tangan dari gesekan. Telapak tangan yang suka keringetan juga bakal diserap bagian dalam sarung tangan. Sehingga tidak licin saat memelintir handle gas motor.

gambar dari google
Ketiga adalah sepatu tertutup. Fungsinya tentu melindungi kaki dan jari-jarinya dari bahaya semisal tersenggol atau terantuk trotoar. Di sini sepatu yang baik digunakan saat riding adalah yang tertutup hingga punggung kaki dan mata kaki serta memakai kaos kaki. Kenapa kaos kaki? sama seperti sarung tangan tadi, agar kulit kaki mbaksis tidak belang. Ohya kalau bisa jangan menggunakan hak tinggi. Soalnya kalau pas jalanan tanah atau pas di bagian saluran air atau bekas galian, itu hak nya bisa nancep dan jadi membahayakan diri sendiri serta orang laen. Jadi mending sepatu yang aman semisal boot tanpa hak tinggi, atau sneakers.

Keempat adalah masker. Ini fungsinya lebih ke kesehatan dan penyamaran agar nampak misterius. Hehe.. debu jalanan bisa disaring dengan masker. Meski engga 100 persen tersaring, tapi mengurangi dan melindungi organ pernapasan kita agar selalu fit. Mau menghirup langsung asap hitam mesin diesel dan asap motor 2tak? enggak kan? mendingan disaring dengan masker. Tapi engga berarti setelah pakai masker lalu menempelkan hidung di lubang knalpot metro mini dan motor 2tak lho! aneh itu namanya.

riding dengan dress. Sumber gambar: google
Kelima soal pemilihan celana. Ini penting, karena ada cewek yang membawa motor sendiri atau dibonceng dengan pakai kain yang panjang menjuntai ke ban motor. Ini jelas bahaya! kalau nyangkut di velg gimana? ngeri bayanginnya. Lebih enak makan kue donat kan? Coba deh tanya tetangga, enak mana antara kain nyangkut di velg atau rantai motor sama makan kue donat? Pasti enakan tidur pas lagi hujan deh. HEhehehe makin absurd. Sama satu lagi nih, cewek yang dibonceng memakai kain panjang lalu kainnya menutupi lampu rem motor. Wah itu bikin kita nebak-nebak kapan itu motor ngerem atau mau belok.

Jadi, kira-kira gitu sih pendapat saya buat para kaum cewek yang sehari-harinya mengendarai sepeda motor atau pun jadi boncenger. Semoga bisa diterima.. hehehe peace lah ya (bonijaka)






  

Rabu, 07 Maret 2018

Knalpot Racing Bersuara Adem? Ada!

Selamat pagi masbro dan mbaksis. Wah sudah lama engga nulis jadi grogi nih. hehehe.. Ngomong-ngomong soal knalpot racing buat kendaraan khususnya sepeda motor, pasti beragam tanggapan. Ada yang suka ada yang tidak. Saya yakin yang engga suka suara knalpot racing itu pasti sudah tua, termasuk saya. Tapiiii... keras tidaknya suara knalpot racing tergantung pabriknya dalam membuat dan memilih bahan knalpot. Dengan kata lain, semakin mahal dan original itu merek knalpotnya, ya bunyinya pun engga brutal di telinga. Maklum, sekarang marak beredar knalpot palsu dengan mencomot merek asli yang sudah terkenal di dunia semisal Termignoni dan LeoVince dari Italia, Akrapovic dari Slovenia, dan masih banyak lagi.

Saya pribadi di sini menggunakan knalpot racing untuk motor saya Jupiter MX 2013 akhir. Knalpot yang saya pakai adalah R9 Misano original. Sekali lagi original. Saya beli di sebuah toko aksesoris daerah Kebon Jeruk, Jakarta barat seharga Rp 1.250.000 full system dari leher hingga silencer, dan db killernya Rp 150 ribu. Sehingga totalnya Rp 1,4 juta.

R9 Misano di New Jupiter MX

Kenapa saya beli knalpot R9? karena R9 buatan lokal yang udah bagus serta rapi menurut saya. Pilihan bahan stainless steel yang digunakan juga lebih tebal dan halus. Dan satu lagi yang terpenting yang menjadi dasar pemikiran saya membeli knalpot R9: Mending Beli Knalpot Lokal Tapi Original Daripada Knalpot Palsu yang Ngaku-ngaku Merek Terkenal Dunia. Ditambah lagi merek lokal harganya masih terjangkau dengan menabung. Tidak seperti merek asli yang sudah dikenal dunia.

Soalnya saya pernah memilih antara LeoVince GP Corsa carbon atau R9 Misano, tentu saja pilihan knalpot racing saya syaratnya harus bersuara adem alias kalem tapi bertenaga bagi mesin si motor. Waktu itu harga knalpot racing LeoVince GP Corsa Carbon full system untuk motor saya ditawari Rp 2,9 juta, nyaris Rp 3 juta. Karena menurut saya kemahalan, akhirnya saya putuskan meminang R9 Misano.

Di sini bukan menyarankan atau mempromosikan R9, tapi ini murni sharing pengalaman saya pribadi.

PAKET PEMBELIAN R9 MISANO
Saya membeli knalpot R9 Misano dan DB killernya tidak datang ke toko melainkan minta kirim paket dengan JNE.
Kardus R9 Misano


Setelah knalpot tiba, langsung proses unboxing dan pemasangan sendiri karena kebetulan saya punya kunci-kuncinya. Saya berharap mendapat payung cantik atau topi imut dari pembelian R9, eh taunya cuma dapet stiker. Malah sempat ngelantur ingin mendapat bonus beli 1 gratis 1 knalpot lagi. Sehingga dipasang kanan kiri dan bentuk motor saya menjadi semakin enggak jelas. Hehehe..SKIP

Silencer dibungkus bubble wrap






DB Killer


Suaranya adem dengan DB Killer meski tanpa DB Killer pun juga tidak terlalu keras. Berikut ini ada videonya. Ohya sebelumnya mohon maaf karena motornya kotor dan  mungkin suaranya tidak sehalus saat didengarkan langsung. Ohya DB Killer adalah alat berbentuk tabung yang fungsinya meredam kebisingan knalpot racing. Cara kerjanya adalah mencegah angin dari mesin melewati leher langsung menabrak dinding silencer, jadi diredam dulu sama si DB Killer yang rajin dan baik hati, agar suara yang keluar tidak membuat orang kesal apalagi yang sedang sakit gigi dan lapar. Lho? Hehe



EFEK YANG DIRASAKAN DAN SUARA YANG DIHASILKAN
Tenaga motor bertambah, digas terasa enteng atau tidak nahan. Lalu untuk mengetes apakah suara knalpot saya ini terlalu berisik atau tidak adalah, saya menyalakan motor di dalam garasi rumah. Ternyata orangtua saya tidak komplen dan berkata bunyinya enak ngebass. Eksperimen terus berlanjut untuk mengetahui apakah bunyi knalpot racing R9 Misano saya ini brutal atau tidak. Pagi-pagi saya panaskan motor di luar rumah. Kebetulan ada tetangga bayi yang suka kaget dan menangis kalau mendengar suara berisik semisal motor 2tak lewat ngebut dan motor 4tak knalpot racing bersuara sadis.

Saat saya nyalakan motor saya, bayi itu tidak kaget dan tidak menangis. Berarti suara R9 Misano masih bisa ditolerir di telinga orok alias bayi. Terima kasih bayi. Ehh.. Kemudian eksperimen berlanjut dengan sama-sama menyalakan mesin motor lain. Adik saya menggunakan sepeda motor Suzuki Satria F150 produksi 2006 dengan knalpot standar. Saya sandingkan bunyi knalpot kami berdua dengan sama-sama menyalakan mesin, ternyata lebih terdengar suara knalpot FU adik saya dalam keadaan stasioner atau gas dibiarkan stabil maupun digas berurut.

Tak hanya itu, di jalan raya juga demikian. Knalpot racing saya hilang suaranya saat berjalan bareng kendaraan lain entah motor, mobil, bus, truk, jadi senyap seperti knalpot standar. Ya saya pun akhirnya memberi kesimpulan sendiri kalau suara R9 Misano engga brutal namun berhasil mendongkrak tenaga motor saya.

KNALPOT SATRIA FU SEBELUM R9 MISANO
Sebelumnya saya juga pernah bikin knalpot custom. Lehernya bikin di tukang knalpot di daerah Tangerang, dan silencernya saya beli punya Suzuki Satria FU150 Thailand di bengkel resmi Suzuki untuk menjamin keasliannya. Bikin leher knalpot kena Rp 375 ribu dan Silencernya sekitar Rp 350 ribuan. Agak lupa karena penggantian knalpot ori Jupiter MX saya dengan knalpot FU itu sudah lama sekali sekitar tahun 2014. Sedangkan saya mengganti R9 Misano pada Februari 2016. Hasilnya dan suaranya keren juga seperti bunyi FU. Tapi saya belum sempat merekam video suaranya keburu saya langsung ganti ke knalpot standar lagi karena ada teman yang meminjam.





Soal knalpot racing atau standar semuanya tergantung selera dan kebutuhan si pengendaranya sih. Kalau saya pribadi tetap suka memakai knalpot racing asal asli dan tidak terlalu berisik suaranya. Kebetulan saya temukan itu di R9 Misano ini. Jadi sudah sekitar dua tahunan knalpot ini nemplok di motor saya dan suaranya masih aja adem ngebas dan berwibawa. Memang sih ada perasaan sungkan kalau masuk ke gang senggol yang ngepas banget buat motor. Takut berisik, tapi semua juga kembali ke gaya dan etika berkendara kita, mau geber-geber di dalam gang atau santai sambil menyapa para warga? Kalau mau dapat sendal gratisan silakan geber-geber di dalam gang, nanti ada yang melempar sendal ke arah kita. Hehehehe..

Sekali lagi di sini saya bukan menyarankan menggunakan knalpot racing, tapi lebih sharing pengalaman. Sebab ada aturannya juga dari Kementerian Lingkungan Hidup. Mungkin banyak yang belum tahu kalau tingkat kebisingan kendaraan bermotor sebenarnya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no. 7 tahun 2009.

Di situ ada lampiran II yakni tabel yang menunjukkan bahwa sepeda motor dengan mesin bervolume hingga 80cc memiliki ambang batas kebisingan 77dB. Motor dengan mesin 80cc-175 cc ambang batas kebisingannya 80dB, sementara di atas 175cc adalah 83dB. Jadi kesimpulan saya sendiri adalah: mestinya motor yang menggunakan knalpot racing namun tidak bising boleh berkeliaran di jalanan dan tidak perlu takut ditilang. Tapi peraturan tinggal peraturan, tinggal dilihat aja bagaimana penindakannya di jalan.

Sebab pengguna knalpot racing yang merek sembarangan atau palsu dengan suara menggelegar dan keras di jalan raya masih banyak, apalagi mereka membawa motornya arogan dan sedikit-sedikit geber. Kalau seperti itu biasanya disebut aja Alay. Imbasnya adalah, pengendara motor berknalpot racing lembut dan membawa motor dengan sopan dan tertib juga kena karena dianggap sama-sama menggunakan knalpot racing.

Kira-kira begitu dulu curhatan saya hari ini tentang knalpot racing. Selamat beraktivitas masbro dan mbaksis semoga harinya menyenangkan! Peace (bonijaka)



Selasa, 20 Februari 2018

Headset Itu.. Kayaknya Penting Engga Penting

headset keenion 

Speaker telinga alias headset adalah perangkat elektronik yang penting ga penting. Dibilang penting ya buat dengerin musik atau yang lain-lain semisal bergosip tanpa kedengeran tetangga. Dibilang ga penting ya karena kita bukan DJ (demen joged/dagang jemuran) wekekekekekeke... headset berbeda dengan earpiece. Headset itu kayak bando di kepala dan bisa dibuat gaya dengan disangkutin di leher. Earpiece itu dicolokin ke lubang kuping. Tapi dua-duanya sama-sama earphone yang berfungsi mendegarkan audio atau suara.

Headset biasanya mahal-mahal sampe puluhan juta Rupiah dan bentuknya gede. Jadi suka ga muat kalau dimasukin tas apalagi kantong celana jeans yang ketat ngepres kayak lontong. Kalau earphone atau earpiece enak bisa dimasukin kantong dan harganya juga ada yang mahal hingga jutaan Rupiah.

Nah jadi ceritanya begini, saya terbiasa mengetik dengan komputer baik itu PC ataupun laptop sambil dengerin musik. Banyak juga kan yang melakukan kebiasaan itu? Ternyata ada orang ataupun ruang yang engga bisa seenaknya nyetel musik keras-keras. Di situlah gunanya headset, jadi ya Anda dengerin sendiri deh lagu atau audio yang mau didenger tanpa mengganggu orang laen. Sekian..

Hahaha enggak denk, blognya belum kelar. Ya saya beli headset yang murah karena itu tadi penting ga penting. Jadinya saya coba cari headset murah secara online alias beol (belanja online). Saya pilih range harga di bawah Rp 100 ribu dan kalau perlu di bawah 50 ribu, tapi ga ada. Ketemulah merek Keenion dengan tipe KOS-0015. Di Tokopedia, harganya Rp 57 ribu belum sama ongkos kirim. Saya pikir lumayan lah dicoba, toh masih di bawah Rp 100 ribu. Saya order dan tiba-tiba tring..!! barangnya ada di tangan saya. (Lebay)
keenion dengan bungkusnya

Packing
Bungkusnya meyakinkan dan nampak serius. Plastik bening yang agak tebal, anti air, dan sepertinya anti udara juga biar engga melempem kayak rengginang kelamaan di luar toples. Masuk angin. Tinggal dikerokin. (SKIP). Berdasarkan review di situs jual beli online tadi, pada bilang bagus, dan build quality-nya lumayan. Ya saya ikutan terjerumus beli. Apalagi yang saya pentingin adalah panjang kabelnya 2,1 meter. Saya bisa dengerin musik di alpamart, laptopnya di indomart.

Di bungkus bagian depan ada tulisan extra bass yang bukan basso kuah. Embel-embel Extra Bass praktis membuat saya semakin penasaran dengan kualitas dentuman bass-nya si Keni. Terus ada pula gambar mas-mas gondrong make headset yang kelihatan seneng. Namanya juga akting buat difoto. Jadi ya gayanya begitu deh. Lanjuuuutt...
gambar dari Google
Yang saya suka dari Keenion ini adalah adanya microphone yang kayak pilot-pilot helikopter film perang. Jadi sambil ngetik di MS Word, kita bisa denger musik di winamp, quicktime, windows media player, 3gp player, dan ngomong entah sama siapa melalui microphone itu Halo Halo.... awas microphone jangan dimakan! Kabelnya ada dua dengan ukuran jack 3,5mm atau universal untuk dicolok di mata eh di CPU belakang atau di laptop dan bisa juga di hidung tetangga karena ada dua colokannya.

Kualitas Suara
Jreeengg... kualitas suara dari headset Keenion yang saya beli ini luar biasa sangat amat.. lumayan. Bassnya lumayan, treblenya (bunyi gemericik) lumayan, dan stereonya juga berjalan sesuai harga. Kalau ada yang penasaran Keenion buatan mana, saya juga engga tahu.

Untuk kualitas microphone juga oke punya, tapi kayaknya ada yang aneh deh. Saya video call sekaligus voice chat dengan rekan saya di luar negeri yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Saya sapa dia dengan microphone "Hi Apa Kabar?" dia kemudian menjawab "Hi" sambil nyengir. Oh iya temen saya ini cowok namanya Matt. Asli cuma temen aja tidak lebih. Dulu pernah se-kantor bersama dan berteman biasa saja.

Lalu saya ajak ngobrol, "Gimana kabar lo Matt? lo sekarang gempal banget dan rambutnya gundul. Lo sakit ya Matt?" Temen saya si Matt mengernyitkan dahi dan berkata "What? I don't understand." Saya jadi bingung, apakah microphone ini bekerja atau tidak, yang jelas Matt tidak mengerti yang saya bicarakan. Aneh. Tapi yasudahlah, mungkin microphone saya terlalu canggih buat Matt, atau internet di tempat Matt berada di Seattle, AS lagi lemot. Karena saya sangat percaya diri memakai WiFi tethering dari hape dengan kuota paling murah agar bijak berinternet.

Busa di bagian telinga kaku tapi lembut, tidak melukai daun telinga. Kekedapannya lumayan, lalu di bagian bando yang nempel di kepala juga busanya lembut. Kelihatan mahal. Apalagi ada tonjolan (dial) pengatur volume di kabelnya. Keren, kelihatan mahal lagi deh.
tonjolan pengatur volume 

Buat dengerin lagu bergenre EDM lumayan lah bassnya. EDM itu kependekan dari Enak Deh Musiknya. Terus buat dengerin lagu rock juga "kebaca" nada-nadanya dalam artian suara gitar kedengeran suara vokal juga masuk ke telinga. Jadi kesimpulannya, headset Keenion KOS-0015 ini boleh dibeli kalau berpaham seperti saya tadi bilang penting ga penting. Apalagi di tanggal tua. Buat gaya oke, buat kenyamanan dipakai lama juga oke menurut saya. Suara ya lumayan untuk ukuran harga segitu.

Oh iya busa bagian earpad bisa dipanjangin dan dipendekin. Jadi buat masbro dan mbaksis yang pake ini headset dengan topi atau kepalanya panjang, bisa di-adjust alias disesuaikan kok antara posisi telinga dengan busa speakernya si headset ini. Sekian dari pengalaman saya yang bisa saya bagi, semoga berguna. Makasih udah sempetin baca tulisan saya. Peace (Bonijaka)

Oh Begini Rasanya Naik KRL Commuter Line

Apa kabar masbro dan mbaksis? semoga semuanya dalam keadaan sehat dan gembira. Gini nih, Senin (19/02/2018) kemarin, saya untuk kali pertama naik KRL Commuter Line! Haha norak dan ga zaman now banget sih, maklum untuk aktivitas sehari-hari selalu mengendarai sepeda motor yang menurut saya irit BBM, cepat, praktis dan murah ongkosnya. Namun kali ini saya diajak ibu dan pasangan saya ke Jatinegara, Jakarta Timur naik kereta. Saya langsung mengiyakan karena untuk nambah pengalaman dan perasaan naik kereta tanpa api yang engga berbunyi tut tut tut.

sumber gambar: Google
Saya berangkat dari rumah dengan sepeda motor ke Stasiun Rawabuntu di daerah deket Serpong, Tangerang. Ada tempat penitipan alias parkir motor seharian Rp 5000 yang dibayarkan saat keluar parkiran. Lanjut ke loket untuk beli tiket nonton Dilan 1990. Wekekekeke.. beli tiket harian berjaminan untuk tiga orang tujuan Stasiun Jatinegara pulang-pergi (PP) dengan membayar Rp 100 ribu. Kata embak-embak di loket, kartunya bisa ditukar uang kalau dikembalikan. Yaudah dengan gagah dan perkasanya padahal engga ngerti apa-apa karena baru kali pertama, saya iyain aja deh (malu).

gambar dari google (tiket saya yang harian berjaminan sebelah kiri bawah)

Setelah mendapat kartu, saya bagikan kepada ibu dan pasangan saya, lalu kami bertiga ke peron untuk menunggu kereta. Setelah kereta tiba, kami masuk gerbong campur alias bukan khusus perempuan. Gerbong khusus perempuan ada di bagian rangkaian kereta paling depan dan paling belakang. Ibu dan pasangan saya duduk, sedangkan saya berdiri bersama pria-pria macho dan tampan lainnya. Saya tiba-tiba ingat peribahasa: Duduk Sama Rendah, Berdiri Sama Tinggi. (SKIP)

suasana dalam gerbong kereta dari Stasiun Rawabuntu

Saya berangkat dari stasiun sekitar pukul 11.00 WIB. Keadaan di dalam gerbong tidak terlalu ramai namun ga dapat tempat duduk. Yang cewek-cewek aja yang duduk. Yaudah. Nikmati perjalanan, berhenti di beberapa stasiun, terpaan AC menyejukkan perjalanan kemarin siang yang cerah. Sesekali saya melihat diagram rute KRL yang nempel di sisi atap gerbong.

gambar dari google
Ternyata engga sesulit yang dibayangkan, apalagi kalau mengajak orang yang berpengalaman naik KRL jadi terasa aman dan nyaman, engga ngeri kesasar. Sebab kalau terlewat, salahkan saja dia! Kesan pertama naik KRL nyaman, bersih, adem, engga kena macet. Tapi emang dasarnya saya lebih suka motoran, jadi kayaknya bingung kalau harus berdiri lama atau duduk berdempetan dengan orang-orang. Meski nyaman, ada beberapa catatan yang mungkin bisa menjadi masukkan bagi pengelola KRL Commuter Line Indonesia.

Beberapa saran saya yakni adanya satpam di setiap gerbong, penambahan gerbong kereta atau mungkin rangkaian, karena nunggunya menurut saya masih lama. Saya sendiri mengalaminya di pengalaman pertama saya ini. Saya transit di Stasiun Tanah Abang untuk menunggu kereta ke arah Jatinegara. Saya menunggu sekitar 20 menit lebih di peron Stasiun Tanah Abang yang penuh sesak dengan penumpang tujuan lain. Ada yang ke Bogor, Angke, dan ada pula penumpang yang menuju luar kota yakni kereta api Bisnis Fajar Utama Yogyakarta.

Setelah menunggu sekitar 20 menit lebih, tepatnya pukul 11.52 WIB, kereta menuju Jatinegara tiba. Seperti biasa, cewek-cewek duduk, saya kembali berpose berdiri. Tiba di Stasiun Jatinegara sekitar pukul 12.49 WIB, saya langsung jalan-jalan di Jatinegara mencari Alpamart untuk beli minum.

Setelah puas berkeliling Jatinegara, ibu saya membeli duku, kami kemudian kembali menuju Stasiun Jatinegara untuk pulang ke Stasiun Rawabuntu. Saat itu pukul 15.00 WIB. Saya diberi tahu kalau lewat dari jam itu, gerbong bakal penuh sesak. Antar penumpang saling berdempetan seperti ikan kalengan dan cendol. Karena, berbarengan dengan jam pulang kerja karyawan kantoran yang biasanya pukul 17.00 WIB.

peta rute KRL Commuter Line

Ibu saya melihat kereta yang akan dinaiki dan berkata, "itu kereta kita, yuk buru-buru naik," ujarnya. Kami bertiga lekas menuju kereta itu tapi sempat mampir indomart sebentar buat beli minum. Tadinya mau beli Roti O cuma takut ketinggalan kereta, pasti akan terasa sesak di dada dan pedih kalau tertinggal kereta. Oh iya beli minum di indomart, gantian sama alpamart (bagi-bagi rejeki). Ohya Roti O itu apa ya? kepanjangan O itu apa ya? Orang? Oke? O donat?

Saat mau menyeberang rel, pak satpam menahan kami bertiga karena ada kereta lewat. Dan kereta yang lewat itu berhenti tepat di depan kami sehingga menghalangi langkah kami menggapai kereta arah Stasiun Tanah Abang. Kami pun panik dan sempat galau sembari menggigit duku yang tadi dibeli ibu saya.

Lalu saya pun punya ide menembus gerbong kereta! ya menembus gerbong seperti sulap-sulap itu. Pintu kereta yang entah arahnya kemana dan berhenti di depan kami terbuka, kami mohon izin pak satpam untuk menembus kereta itu kayak sulap dan menuju kereta kami. Ternyata berhasil. Kereta itu berhasil kami tembus dengan sempurna. Lalu kami langsung masuk gerbong kereta tujuan Tanah Abang dengan wajah ceria gembira dan penuh haru (sambil memegang dada dan mengusap-usap gerbong kereta dan dilihatin penumpang lain). Karena masih sepi, saya sempat duduk. Namun tak berapa lama, ada orangtua yang membutuhkan kursi, saya berdiri dan memberikan tempat duduk saya beserta sandarannya ke orangtua itu. 

Nah ada kejadian yang bikin saya prihatin dengan penumpang kereta. Ada anak-anak usia SMP atau SMA yang tidak memberikan tempat duduk bagi orangtua nenek-nenek dan kakek-kakek dengan tongkat. Padahal jelas-jelas ada stiker di kaca gerbong yang meminta penumpang memberikan kursi kepada yang lebih membutuhkan. Saya menjadi gemas dan ingin kembali mengigit duku hingga bijinya, tapi tidak jadi karena bijinya duku itu pahit!

Tak hanya itu, ada pula penumpang yang hendak naik kereta namun tidak mempersilakan penumpang yang di dalam gerbong untuk keluar lebih dulu jadi memaksa masuk. Luar biasa! Menurut saya kurang tertib dan tidak sabaran banget yah. Tapi mungkin itu semua sudah menjadi pemandangan biasa bagi para penumpang KRL sehari-hari.

Oh iya, saya juga merasakan laju kereta pas berangkat agak lambat dibanding saat pulang. Karena dari Stasiun Jatinegara lalu transit di Stasiun Tanah Abang itu terasa keretanya nge-gas dan cepat (arah pulang). Tiba di Stasiun Rawabuntu, saya kemudian mencari embak-embak loket dan mengembalikan kartu tiket. Ternyata berbeda embak-embaknya sudah berubah jadi mas-mas. Saya kemudian diberi uang Rp 30 ribu. Berarti tadi bertiga Rp 70 ribu ya? Seorang kena Rp 23 ribu sekian. Belum ditambah parkir motor jadi nyaris Rp 30 ribu untuk satu hari perjalanan pulang pergi dengan KRL. Mahal juga saya pikir. Sebab dengan Rp 30 ribu itu saya dapat 3 liter bensin kerang super dan bisa dipakai untuk 3 hari. Mungkin inilah alasan orang-orang masih enggan ke transportasi umum.



Jadi saya memutuskan kembali mengendarai sepeda motor saja tentunya dengan tertib berlalu lintas dan taat rambu-rambu aturan di jalan raya. Tapi tidak menutup kemungkinan saya akan beralih ke transportasi umum kalau nyaman, aman, murah, dan waktu tunggunya tidak lama. Semua kembali ke pilihan masing-masing.

Sekian sharing pengalaman pertama saya naik KRL Commuter Line dari Stasiun Rawabuntu ke Jatinegara dan sebaliknya. Kalau ada trip berikutnya dengan KRL saya tetap mau, apalagi kalau tiketnya dibayari hehehe..

Mungkin masbro dan mbaksis mengalami yang berbeda, bisa sedikit bercerita di kolom komentar. Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan saya. Peace (Bonijaka)


Kamis, 15 Februari 2018

Hadiah Terbaik, Terpenting, dan Bermanfaat di Hari Valentine

Selamat pagi menjelang siang masbro dan mbaksis.. Rabu, 14 Februari 2018 kemarin laba alias keuntungan petani bunga, petani cokelat, pabrik cokelat, dan pengrajin boneka melonjak tajam. (sok tau mode:on). Soalnya kan Valentine atau Hari Kasih Sayang.

Gimana enggak? tiap lagi hang out ke indomart atau alpamart pasti ada aja kaum Adam khususnya, yang sibuk membeli cokelat. Untuk apa? ya untuk dibakar dan diisap seperti rokok, kan Djarum Cokelat! hehehehe (SKIP).

Mereka membeli cokelat untuk orang yang disayangi, yang engga disayang yah enggak dikasih cokelat dan malah dimintai uang buat beliin cokelat untuk orang lain yang disayangi. Jadi ribet yah. Bunga dan boneka pun demikian. Macem-macem bunga yang dijual saat Valentine mulai dari mawar, melati, semuanya indah. Kalau boneka biasanya yang paling laku adalah beruang namanya tedi.

Nah karena saya orangnya macho dan biker banget, jadi kita lupakan saja cokelat, bunga, dan bonekanya untuk dikasih ke orang yang spesial. Sebab ternyata di balik manisnya cokelat, indahnya bunga, dan lucunya tedi, ada kado valentine yang sangat bermanfaat dan berkhasiat untuk diberikan ke pasangan kita, khususnya dari cowok ke ceweknya, anak ke ibunya, suami ke istrinya, dan sebagainya pokoknya ngasih. Apakah hadiah itu? Helm! apa? Helm! Kok helm?

itu kresek SNI, bukan helm SNI, contoh yang salah, jangan ditiru
 Tuh kan bener.. di hari valentine harusnya kasih helm. Mosok kresek entah indomaret atau alpamart dijadiin pelindung kepala kayak helm. Ga baik itu. Ooh, jangan-jangan itu kresek habis beli cokelat tadi. Cokelatnya dimakan sendiri, kreseknya jadi hadiah valentine. Hehehe.. Tapi ternyata engga gitu juga. Ada yang sudah bener ngasih kado valentine berupa helm buat ceweknya yang suka naek motor entah itu mengendarai atau cuma dibonceng. Tapi jangan tanggung-tanggung dong kalau kasih helm. Dijelasin juga cara pakai yang benar dan fungsi-fungsinya apa. Biar engga asal pake dan jadi bahan lawak. hahaha...
bu/mbak..! itu mukanya eh helmnya kebalik..! yaah 
Atau ada lagi yang lebih parah, mungkin pasangannya suka berdesis kayak gas, jadilah helmnya dibikin warna ijo gas melon sampai ke visor (kaca helmnya) juga. Terus apa yang mau dilihat si pengguna helm gas melon itu coba? Wekekekekekeke...

helm mirip gas melon
Nah, gimana masbro dan mbaksis? hadiah valentine yang saya usulkan bermanfaat dan berkhasiat kan? Cokelat cepat habis kalau dimakan dan dicerna perut, bunga dua atau tiga hari layu terus dibuang, boneka juga bakal kotor dan diminta adik atau sepupu kita yang masih kecil. Terus kalau helm? sangat berguna dan bakal terpakai terus buat melindungi kepala kita dari benturan dan debu yang menyusup ke mata. Kalau kepala aman terlindung (meski tidak 100 persen karena helm hanya mengurangi dampak benturan), kita bisa menikmati cokelat, bunga, dan boneka bersama pasangan. Beli cokelatnya 1 berdua aja, karena mahal dan bisa bikin gigi bolong, saya sendiri contohnya. Hehehehehe... semoga terhibur dan semakin sadar pentingnya berkendara sepeda motor yang aman dengan menggunakan helm terpasang sempurna di kepala. Peace (bonijaka)