Kamis, 12 April 2018

Pengendara Pasti Pernah Kepoin Muka Orang Lewat Spion, Ya Kan...?

Hai hai hai masbro dan mbaksis.. pernah gak ngerasa kepo alias penasaran sama muka cowok atau cewek yang lagi jalan di trotoar kiri kita? Biasanya kita ngelihat wih..! itu pejalan kaki cowok/cewek di trotoar kalau dari belakang kelihatan macho atau semok banget. Mukanya kayak apa sih? terus penasaran dan ngintip di spion deh.. lalu setelah melihat wajah target di spion, ternyata hasilnya ada yang maknyus dan ada yang mengecewakan. Biasanya akan muncul peribahasa sadis kayak gini: Dari Belakang Malam Minggu, Dari Depan Malam Jumat Kliwon. Atau ada lagi ungkapan gini nih: Bodi Merayu, Muka Menipu. Sadis tapi kocak, tinggal tempelin aja jadi stiker di angkot atau truk.

Pasti masbro mbaksis pernah kaaan? Hehehe... sebenarnya spion itu dipakai melirik kendaraan di sisi belakang sebelah kanan atau kiri kita. Jadi kalau kita hendak berpindah lajur lebih aman dan waspada. Ya meskipun untuk melihat muka orang juga engga dilarang sih. Apalagi kalau kita sampai menaikkan motor ke trotoar demi melihat wajah si embak-embak atau mas-mas inceran tadi ya? itu sih lebay dan melanggar peraturan lalu lintas namanya.

pemotor bapak-bapak naik trotoar untuk kepoin muka embak-embak pejalan kaki (pic inspirasi.co)

Oleh karena itu, berterima kasihlah pada produsen kendaraan kita yang menyediakan spion. Kurang baik apa coba si produsen ngasih kita spion secara cuma-cuma demi menunjang kebutuhan kepo. Bayangin, beli motor gratis spion, beli mobil juga gratis spion. Terima kasih produsen. Lho?! Heheh ya itu salah satu fungsi spion yang dipergunakan secara kreatif.

Bicara kreatif, ada lagi nih fungsi spion yang lebih keren dari melirik muka cewek atau cowok di belakang kita, yaitu sebagai tatakan kopi! Wow.. ide brilian bingits ya? Jadi, kopi di gelas plastik yang masih panas, bisa ditaruh di bagiian kaca spion yang diputar seperti sendi peluru, hingga menyerupai meja datar. Tapi setelah diputar begitu, jangan lupa dikembalikan lagi ya agar sesuai fungsinya

spion jadi tatakan kopi

  
Saking multifungsinya si spion, ada pula yang menjadikan spion sebagai kaca make up atau untuk berdandan. Biasanya sih kebanyakan cewek yang melakukan ini. Untuk menebalkan bibir dengan gincu, menebalkan alis, memencet komedo, jerawat, dan lain sebagainya. Nah Kalau cowok biasanya untuk melihat apakah ada belek di mata, atau upil yang menggelantung, atau bulu hidung yang offside. Bener kan?

dandan pake spion (pic merdeka)
Yah terlepas dari kreatifnya memfungsikan spion baik mobil maupun motor, kegunaan sesungguhnya itu tadi sangatlah vital yakni memantau kendaraan di belakang kanan kiri kita sebelum mengambil jalur lain. Jadi mengurangi efek tersambar kendaraan melaju kencang dari belakang, atau menutupi racing line (ciyeh) alias jalur pengendara lain yang speed-nya lebih cepat dari kita. Soalnya suka ada tuh, kendaraan di depan hendak kita lewati, tapi dia engga lihat spion jadi ikut masuk ke jalur kita, kalau yang beruntung dengan rem pakem sih aman, kalau yang remnya lemah pasti terjadi sundul bokong. Tentunya semua engga mau sampai terjadi hal yang buruk kan?

cek spion cukup dilirik sebelum berpindah jalur atau manuver (pic google)
Nah gimana masbro mbaksis? fungsi spion sangat mutlak penting. Di malam hari, bisa memantau pengendara di belakang dari sorotan lampu depannya. Atau kalau ada pengendara di belakang kita yang lampunya mati, bisa terlihat sedikit bayangannya, asal jangan bayang-bayang masa lalu. ehehehehehe.. Sebab selain lebih aman dan waspada di jalan raya, kita juga terhindar dari razia. Tentunya bukan spion aksesoris abal-abal yang asal nempel aja ya? karena itu biasanya berukuran kecil dan yang dipantulkan di cermin spionnya hanya lengan atau cuma badan kita. Ngapain ngacain tangan sama badan? mending kepoin pejalan kaki kayak tadi saya tulis di atas. Hehehehe...

Kira-kira begitulah masbro dan mbaksis mengenai fungsi vital spion di kendaraan kita baik itu motor maupun mobil. Ohya, spion dipasang di kedua sisi kanan dan kiri ya masbro mbaksis. Soalnya kita saat berkendara di jalan raya kan engga stagnan atau menetap di satu jalur terus. Ya kan? pasti bakal ke kanan, ke kiri, berputar balik, mengepot, meloncati rintangan, dan sebagainya. Semoga terhibur dan bermanfaat. Terima kasih (BoniJaka).


Kulit Putihmu Tak Seputih Lampu Remku.. SILAU

Hola masbro dan mbaksis, apa kabar? Lama engga curhat di blog ini dan kebetulan baru bisa sekarang. Maklum sibuk bergaul dengan tetangga dan ibu-ibu serta tukang sayur mayur hehe.. skip

Belum lama ini saya dibuat kesal dengan sepeda motor yang lampu belakangnya putih. Eh engga belum lama ini deh, melainkan sering. Kebetulan saya pulang kerja saat langit selalu sudah gelap. Alhasil lampu kendaraan jadi patokan kita dalam berkendara dong pastinya. Nah, saat berkendara di jalan raya, saya dikagetkan dengan keberadaan pemotor "jenius" yang lampu belakangnya putus alias mati. Motor itu berjenis matic. Si matic mengovertake saya, lalu dia mengerem dan lampunya praat! warna putih kayak blitz kamera. Padahal aslinya tail light alias lampu belakangnya itu putus, pas ngerem nyala putih sodara-sodara.

lampu rem putih (pic Google)

Langsung saya tarik tuas rem dan menghindarinya yang mengambil racing line (ciyeh) alias jalur saya di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Mata langsung kunang kunang kalau berkedip atau memejamkan mata seperti ada bayangan putih bekas cahaya silau dari lampu belakang si matic jenius itu. Setelah menghindar, saya melambatkan laju sepeda motor saya agar dia kembali di depan saya. Saya lihat di spion, dia menyalip lewat kiri pemirsah! sungguh sangat "cerdas". Padahal saya berjalan pelan sudah di kiri dekat trotoar dengan maksud "si matic jenius"--seterusnya saya singkat SMJ mendahului saya dari sebelah kanan.

Sabar..sabar... dalam hati saya. Kemudian saya dekati ternyata memang sengaja mika lampunya dibuat putih atau dilepas bagian mika lensa merah di dalamnya. Padahal saya tau benar matic itu dilengkapi lensa merah di dalamnya, kemudian barulah ada mika bening. Bukan salah si bohlam, bohlam standar memang putih kekuningan, namun pabrikan motor pasti memberikan mika merah di rem belakang. Jadi ini salah si pengguna, entah sengaja dengan maksud gaya-gayaan atau emang engga ngerti kalau modifikasinya membahayakan pengguna jalan lain.

Ohya lucunya nih, saat saya tegur pengendara SMJ, eh malah dia seperti engga terima dan marah. Saya cuma bilang dengan nada selow," mas, lampu belakangnya silau, bukannya lampu rem itu merah ya mas?" eh dia malah menjawab bernada ketus, "motor motor gue, dari sananya juga gitu!" langsung ngegas lagi dengan knalpot racing bobokan berbunyi empreeeeeetpreeeetttt... Saya ketawa saja, unik emang, mau dikasih tahu yang benar malah marah. Mungkin memang dia beneran "jenius". atau buta warna whatever.. hehe

Dari tulisan pengalaman saya ini sih, saya berharap pak Polisi menindak pengendara macam SMJ ini. Karena membahayakan pengendara di belakangnya. Engga cuma matic, bebek, sport, skuter, dan sebagainya juga sering saya jumpai lampu rem belakangnya bercahaya putih terang. Ya pokoknya setau saya, dari dulu saya lahir sampe sekarang sih lampu rem itu warnanya merah dan lampu sign atau sein atau ritting itu kuning atau oranye meski mika atau kacanya putih, pasti bohlamnya yang kuning. Tolong koreksi saya kalau saya salah.. Gimana masbro dan mbaksis? pernah mengalami kejadian serupa?

sign kuning benar
sign warna putih/biru/selain kuning itu salah

"Lebih enak memandang embak-embak yang kulitnya putih mulus daripada melihat lampu rem putih dengan pengendara yang sok jenius" seperti saya alami. BTW embak-embak yang kulit cokelat dan sawo matang juga manis dan sedap dipandang dong tentunya hehehe.. peace (BoniJaka)