Selasa, 04 Februari 2020

Langkah Balik Nama BPKB Motor

Halo masbro dan mbaksis, apa kabarnya nih? semoga selalu sehat dan berbahagia meski lagi musim hujan. Kali ini Bonijaka bakal berbagi pengalaman soal cara balik nama BPKB motor. Kenapa? karena Bonijaka baru saja bertamu ke Polda Metro Jaya di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan untuk mengubah nama di BPKB sepeda motor.

Langkah pertama adalah mandi. Kenapa? karena kalau tiba-tiba di Samsat ketemu mbak-mbak bening biar engga hancur kepercayaan diri kita, meski kenyataannya kebanyakan cowok cowok. Kedua, bawa surat-surat kendaraan lengkap berikut fotokopinya masing-masing dua rangkap saja cukup. Surat-surat yang dimaksud adalah STNK asli, BPKB asli, KTP asli, kwitansi pembelian motor asli (jika ingin balik nama kendaraan) lengkap dengan tanda tangan dan materai, dan uang sebanyak-banyaknya. Kenapa? karena harganya kali aja bisa naik dan mengejutkan.


Fotokopi Hasil cek fisik 

Kwitansi pembelian motor karena Bonijaka seolah-olah membeli motornya dari adik. Di kwitansi tersebut tercantum harga pembelian motor dari adik, berikut tanda tangan kena materai 6000.

Fotokopi Kwitansi pembelian motor 

Langkah ketiga adalah membawa sepeda motor yang hendak diperpanjang lima tahunan (ganti kaleng) atau mau balik nama ke Samsat tempat diterbitkannya STNK motor masbro dan mbaksis sekalian.

Langkah berikutnya adalah berdoa. Semoga orang-orang yang urus STNK sepi jadi lebih cepat prosesnya. Tapi ternyata, tiap hari selalu ramai dari pagi hingga sore. Oh iya Samsat buka jam 08.00 pagi hingga 15.00 petang. Kalau mau datang lebih pagi silakan aja lho. Kali aja itu tadi, ketemu mbak-mbak bening di pagi hari.

Setelah sampai di samsat, datangi loket cek fisik kendaraaan sambil membawa berkas-berkas kendaraan yang sudah difotokopi. Kasih tahu ke petugas mau perpanjang lima tahunan atau mau balik nama. Keduanya sama-sama memerlukan cek fisik kendaraan kalian masbro dan mbaksis yakni dengan cara digesek di nomor rangka dan nomor mesinnya. Letak nomor rangka dan nomor mesin tiap kendaraan itu beda, kalau bingung, bisa googling atau cek di buku manual kendaraan masbro dan mbaksis miliki.

Lanjutt, setelah digesek hingga keluar jin  oleh petugas cek fisik, berkas langsung dimasukkan ke loket pemeriksaan untuk kemudian dibawa ke loket pendaftaran. Ohya untuk cek fisik itu gratis lho masbro dan mbaksis alias tidak dipungut biaya. Nanti STNK asli dan KTP asli dicekrek alias staples bareng berkas-berkas cek fisik dan sebagainya. BPKB asli dipegang masbro dan mbaksis.

Setelah mendapat formulir pendaftaran, nanti berkas akan dicek ulang untuk kemudian dibawa ke loket pendaftaran balik nama atau perpajang pajak lima tahunan. Loketnya sama masbro dan mbaksis, tumpuk saja berkas-berkas yang dibawa dari cek fisik berikut formulir dan KTP dan STNK asli. BPKB masih dipegang masbro dan mbaksis.

Biasanya petugas loket pendaftaran bakal memanggil masbro dan mbaksis untuk kembali ke loket tersebut. Jangan GR dulu, belom kelar keleus.. Tujuan pemanggilan masbro atau mbaksis ke loket pendaftaran adalah memastikan kendaraan tersebut benar pemiliknya, sekaligus mengecek kesamaan nama di BPKB dengan KTP dan STNK.

Setelah itu, duduk lagi saja di tempat yang disediakan. Kalau dapat kursi ya sukur, kalau engga yaudah cari aja mbak-mbak bening yang enak dipandang dan rela ditraktir baso. Untuk apa? untuk coba tanya aja, sepik, modus, apakah mbak sudah lama? dari jam berapa mbak? mbak cacingan? saya ada combantrin. SKip..

Setelah menunggu sekitar setengah jam, masbro dan mbaksis bakal dipanggil oleh petugas pajak. Biasanya dari bank daerah tempat Samsat berada. Misalnya di Samsat Ciputat berarti masuk Tangerang Selatan, Banten, jadi Bank Banten. Kalau di Jawa Barat misalnya Bank Jabar, dan seterusnya. Nah, di loket ini, masbro dan mbaksis bakal menerima resi print-printan kertas dari printer dot matrix yang bunyinya nyaring dan pinggirnya bolong-bolong. Kertas itu berisi jumlah tagihan pajak kendaraan bermotor masbro dan mbaksis.

Riciannya terlihat semua di kertas itu. Waktu Bonijaka balik nama, jumlah pajak yang harus dibayar mencapai Rp 508 ribu. Jumlah itu dengan rincian BBN alias bea balik nama karena STNK dan BPKB MX bonijaka mau balik nama sendiri.

BBN kena Rp 120 ribu
PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) Rp 193.000
SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) Rp 35 ribu
Biaya Administrasi STNK Rp 100 ribu
Biaya administrasi TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor/Plat Nopol kaleng) Rp 60.000

Kalau kalian belum mengurus pajak lima tahunan atau ganti kaleng baru, atau balik nama, biaya TNKB, BBN itu engga nongol. Jadi lebih murah. Melihat nominal setengah juta lebih dikit itu, Bonijaka kaget dan langsung melongo. Badan meriang, bibir pecah-pecah, pusing, dan lapar melanda. Bonijaka mengira nominalnya bakal sekitar Rp 280 ribu hingga Rp 300 ribu. Untungnya, Bonijaka membawa uang lebih sehingga bisa membayar tunai di loket sebelahnya yakni loket kasir. Ohya, di bagian ini, KTP asli masbro dan mbaksis sudah dikembalikan.

Mimpi apa bonijaka semalam, ga ketemu mbak-mbak bening, malah langsung boke mendadak. Impian Bonijaka untuk melanjutkan mengurus BPKB setelah mengurus STNK dan plat nomor baru di Samsat kandas. Karena harus menunggu gajian bulan berikutnya lagi. Hampir pengen kayang dan sikap lilin di Samsat, cuma ditahan karena ramai massa dan bisa jadi viral di dunia maya. Kalau viral bisa jadi artis. Kalau jadi artis engga sempet nulis lagi. Yaah.. skip

Setelah membayar di kasir, kita menunggu sekitar 10 menitan kemudian kita dipanggil dan mendapatkan STNK baru di loket penyerahan STNK. Setelah itu, petugasnya bakal bilang ambil plat nomor di lantai bawah ya? Setelah itu bonijaka bertanya untuk mengurus pergantian nama di BPKB. Dijawab, silakan ambil berkas-berkas di ruang arsip untuk dipinjam dan difotokopi semuanya. Berkas-berkas itu yang paling penting buat dibawa ke Polda Metro Jaya untuk mengurus BPKB adalah hasil fotokopi hasil cek fisik dan fotokopi kwitansi pembelian motor.

Untuk mengambil TNKB, STNK yang baru jadi dan masih hangat diserahkan dulu ke loket TNKB untuk diproses. Plat nomor baru dan STNK dikembalikan setelah selesai. Di proses ini, BPKB asli masih kita pegang. Setelah itu, Bonijaka menuju ruang arsip untuk meminjam berkas-berkas. Untuk meminjam berkas-berkas, STNK kembali harus ditahan di ruang arsip. Setelah difotokopi, berkas-berkas dikembalikan, dan STNK kita pegang lagi.

Bonijaka kemudian merenung di pojokkan kamar karena langsung ludes segitu banyak (lebay). Kemudian bulan berikutnya dan gajian, Bonijaka menyempatkan diri ke Polda Metro Jaya untuk mengubah nama di BPKB. Kenapa harus banget ubah nama di BPKB, karena untuk membayar pajak tahunan (STNK) dibutuhkan BPKB asli dan fotokopian yang sesuai dengan nama KTP dan STNK. Kalau engga diurus engga tahu deh gimana, engga ikutan..

Untuk mengurus balik nama BPKB di Polda Metro Jaya, kalian harus membawa KTP asli dan foto kopi, STNK baru asli dan fotokopi, BPKB lama asli dan fotokopi, fotokopi kwitansi pembelian motor seken, dan fotokopi cek fisik kendaraan bermotor.

Bonijaka datang pagi-pagi banget ke Polda Metro Jaya dan tiba di lokasi sekitar pukul 9.30 pagi. Kondisi jalanan macet parah, hujan awet, sehingga membuat suasana menjadi romantis untuk ajak mbak-mbak makan baso. Cuma kan tadi engga ketemu mbak-mbaknya.

Di Polda Metro Jaya, Bonijaka menuju gedung pengurusan BPKB. Ohya sebelumnya, bagi pengguna motor yang hendak masuk ke Polda Metro Jaya, jangan lupa melepas helm. Melepas helm, bukan membuka kaca helm, itu beda. Kalau Mobil dibuka kacanya dan lepas kacamata hitam.

Lanjuuut. Setelah sampai di pintu masuk gedung pengurusan BPKB, ada sebuah tenda biru (serius lho ini, bukan lagu jadul Desi Ratnasari), dengan beberapa petugas untuk memeriksa tas dan berkas-berkas yang dibawa. Ada Polisi memegang senjata laras panjang ikut berjaga di situ. Bonijaka yang memakai jaket disuruh dibuka. Kan malu, badan bonijaka yang atletis dengan kemajuan di bagian perut ini jadi terekspose.

Di situ bakal dicek kelengkapan berkas-berkas yang dibawa. Kemudian Bonijaka coba bertanya kepada salah satu petugas yang menjelaskan dengan detail dan ramah mengenai kemungkinan pengurusan balik nama BPKB diwakilkan oleh orang lain. Petugas tersebut kemudian menjawab bisa saja, cuma ada jam khususnya lebih pagi dan membawa surat kuasa dengan format yang tertera di meja petugas tersebut. Surat kuasa harus diketik komputer dan dikasih tanda tangan di atas materai 6000.
contoh surat kuasa dan jam operasional


Kemudian petugas tadi juga menambahkan, "mending urus BPKB sendiri daripada diwakilkan pakai surat kuasa. Karena kalau urus sendiri, orang yang bersangkutan datang langsung itu sehari jadi. Kalau pakai surat kuasa bisa sekitar dua minggu baru jadi," ujarnya. Mendengar penjelasan itu, bonijaka senang. Ohya kali ini, Bonijaka membawa uang berlebih lagi, takut shock dan terserang diare karena boke mendadak.

Lalu petugas tenda biru menstaples berkas-berkas kita kemudian kita bawa ke pintu masuk gedung pengurusan BPKB. Di situ ada pintu elektronik dan ada Polisi berjaga yang meminta KTP asli untuk ditukar kartu semacam ID untuk dikalungkan bertuliskan nomor urut. Sesampainya di dalam, Bonijaka ternganga, karena banyak petugas yang bening-bening dan Polwan yang bening memegang senjata api. Bonijaka yang nampak amatir dan ketakutan karena grogi melihat bening-bening, langsung disamperin mbak-mbak berbaju pink. Wajahnya cantik, suaranya lembut, senyumnya manis, wangi, badannya lebih tinggi dari Bonijaka. Aah..

Kartu keren banget


Dia kemudian menawarkan bantuan untuk mencetak formulir balik nama BPKB. Dengan lihainya, jemari lentik si mbak-mbak bening bernama Amie kalo engga salah, mengetik nama Bonijaka di komputer berlayar 20 inci. Kayaknya itu iMac. Karena cuma kelihatan layar dan mouse dan keyboardnya saja, CPU tidak ada. Komputernya ada banyak, jadi kalau engga kebagian sama mbak Amie, bisa sama mba Saras, Nurul, dan kawan-kawannya yang bikin betah.

Saat nama bonijaka diketik berikut pekerjaan, alamat, dan kendaraan, bonijaka merasa degdegan, lemas, tersipu, merona, dan menatap nanar sambil bertanya-tanya, apakah ini yang namanya cinta ataukah darah rendah

Namun khayalan bonijaka langsung sirna seketika setelah kertas form pendaftaran diprint. Cepet banget printnya, kenapa engga lama saja sih? eh.. Lalu Bonijaka diarahkan ke ruang pojokan tempat Bank BRI untuk membayar pengurusan BPKB. Bonijaka ditemenin si mbak bening hingga ketemu satpam Bank BRI. Terima kasih mbak, terima kasih pak sambil tangannya kayak pramugari di pesawat. Bonijaka kemudian diurus oleh pak satpam Bank BRI dan melihat daftar harga pengurusan BPKB sepeda motor kena Rp 225 ribu, dan BPKB mobil kena Rp 375 ribu. Untunglah RP 225 ribu. Jadi engga terlalu boke mendadak.

Bonijaka kemudian membayar di kasir Bank BRI dan kemudian mendapat bukti pembayaran lalu menuju loket pendaftaran balik nama BPKB. Tunggu nomor antrian di panggil, barulah kita maju. Di sini, BPKB lama sudah diambil petugas loket. Sambil menujukkan bukti pembayaran di bank BRI. Nah, kartu ID yang ditukar dengan menahan KTP kita di pintu masuk tadi kemudian ditap di sebuah alat kemudian terbaca semua data kita untuk kemudian ditulis di BPKB baru. Setelah diteliti dan semuanya benar, kita diminta ke lantai 2 sambil membawa resi dari petugas loket tadi dan menunggu sekitar 1 jam hingga BPKB jadi.

Bonijaka menunggu sambil main game macho di ponel andalan candy crush dan cooking mama. Tak lupa, bekal roti dan bakpao yang bonijaka bawa dari rumah. Tempat menunggunya bersih, orangnya tidak terlalu ramai dan kursinya banyak. Bonijaka melepaskan pandangan ke luar jendela dan terlihat hujan deras di luar.

Sekitar 45 menit kemudian, nama Bonijaka dipanggil. Petugas meminta resi dan menanyakan alamat lengkap apakah sama dengan di BPKB. Di sini harus benar, kalau salah atau lupa, tidak bisa meminta bantuan petunjuk atau telepon teman. Apalagi 50:50. setelah benar, BPKB baru langsung bonijaka terima.

Dengan hati gembira, Bonijaka melangkah pasti menuruni anak tangga menuju lantai dasar kemudian menukar ID yang keren tadi dengan KTP asli Bonijaka. Dimana nukernya? di tenda biru. Beneran, Serius. Asli, sumpah, cobain deh.

Setelah itu, Bonijaka menuju ke motor, memakai jas hujan karena hujan awet, lalu membayar parkir Rp 5000. Nah, begitulah sharing petualangan Bonijaka mengurus surat-surat kendaraan bermotor. Saran bonijaka, jangan malas urus sendiri, biar lebih cepat dan menambah pengalaman baru. Tak ketinggalan, pengalaman bertemu mbak-mbak halus tadi. Huuh.. Terima kasih dan sampai jumpa di tulisan berikutnya. salam BoniJaka.